Perkembangan dunia digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan menemukan, menggunakan, meringkas, mengevaluasi, membuat dan mengkomunikasikan informasi saat menggunakan teknologi digital. Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Pada kesempatan kali ini, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kominfotik NTB melakukan kegiatan Literasi Digital di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Jumat, 27 September 2024. Hal ini dilaksanakan untuk memperkuat literasi digital di kalangan pelajar.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pengelolaan TIK Dinas Kominfotik Yasrul, S.Kom., M.Eng membuka kegiatan dengan menyampaikan bahwa generasi muda harus bisa memilah dampak-dampak dari media sosial. dampak positif dari media sosial adalah kita mampu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, sebagai sarana hiburan, dan dapat menjalin tali silaturahmi satu sama lain. Selain dampak positif, Adapun beberapa dampak negatif dari media sosial seperti menimbulkan kecemburuan sosial, bullying, menimbulkan gangguan mental, serta kemungkinan terjadinya pencurian data pribadi dan scam.
“Pengetahuan dan keterampilan literasi digital diperlukan dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi, ini adalah investasi pengetahuan untuk masa depan”. Tuturnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Gunungsari Drs. Joni Y Moa, M.Pd beserta guru-guru dan jajarannya mengucapkan rasa terimakasih dan menyambut baik kehadiran narasumber dari Dinas Kominfotik NTB.
“Dengan adanya kegiatan letirasi digital ini semoga dapat memberikan pemahaman dasar tentang penggunaan teknologi digital secara bijak dan sehat kepada para siswa dan siswi di sekolah ini” harapnya.
Diwaktu yang sama Lalu Rojib Cipto selaku Narasumber menyampaikan tentang ‘Netiket’ atau Etiket Berinternet yakni tata krama dalam menggunakan internet. Netiket digunakan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menunjang nilai – nilai kebijakan antar insan dalam berinteraksi satu sama lain. kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya.
Selain itu disampaikan oleh Narasumber ke-dua Danny Ilham Iswara tentang bagaimana meningkatkan keamanan digital. Dikatakan bahwa kita harus menghidari potensi MITM (Man-in-the-Middle) dan Phishing adalah dua jenis serangan siber yang berbeda, tetapi dapat digunakan secara bersamaan untuk mencuri informasi sensitif dari korban. Ketika MITM dan phishing digabungkan, serangan menjadi lebih berbahaya dan sulit dideteksi.
Keamanan digital adalah tanggung jawab kita semua. Dunia digital yang semakin berkembang membuka banyak peluang, tetapi juga banyak risiko. Dengan menjaga perangkat kita, selalu berhati-hati dalam berinternet, dan memahami ancaman digital, kita bisa melindungi data dan informasi pribadi dari serangan siber.