Sebanyak 20.000 paket bantuan disiapkan untuk masyarakat yang kesulitan ekonomi selama PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Paket sejumlah itu dikumpulkan secara bergotong royong dari organisasi perangkat daerah, BUMD, BUMN dan donasi beberapa perusahaan swasta yang ada di NTB.
"Ini terobosan dan inovasi luarbiasa dari Gubernur DR Zulkieflimansyah. Semoga dapat membantu meringankan beban saudara saudar kita", ujar Hj Eva Dewiyani, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi di Mataram, Kamis (05/08).
Paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gotong Royong PPKM itu berisi beras 2,5 kilogram dan variasi tambahan lain seperti kopi, abon atau ikan kering senilai Rp 50 ribu. Paket bantuan ini menyasar pedagang kaki lima, karyawan kontrak seperti cleaning service, nelayan dan masyarakat umum lainnya. Data penerima paket bantuan ini merujuk data dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) sebanyak 8000 orang ditambah data penerima lain dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial dan masyarakat umum.
"Kemungkinan akan bertambah kalau mitra lainnya juga memberikan donasi untuk pengadaan paket bantuan ini", tambah Eva.
Diantara para mitra tersebut Eva menyebut PT GNE, PT AMNT, PT Bank NTB, BPR se NTB, PT Jamkrida, Hiswana Migas, Pertamina, BWS dan lainnya yang total donasinya senilai Rp 1 miliar lebih.
"PPKM yang diperpanjang sampai 9 Agustus ini semoga cepat berakhir dengan angka Covid 19 yang mulai turun", tambahnya.
Meski demikian, Eva optimis masih banyak mitra yang bersedia berdonasi dan berpartisipasi dalam JPS Gotong Royong PPKM ini. (diskominfotik)