Mataram - Sistem pelaporan vaksinasi yang dilakukan di daerah harus benar - benar akurat, guna memberikan laporan yang sinkron dengan data yang ada di pusat, sehingga drooping vaksinasi dari pusat ke daerah sesuai dengan laporan setiap daerah.
"Drooping vaksin dari pusat tergantung daripada pelaporan vaksinasi di daerah, seluruh vaksin yang disuntikkan diwaktu yang sama paling tidak diinput sesegera mungkin," tegas Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd saat mengikuti Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Provinsi NTB, bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, (20/09).
Ummi Rohmi, sapaan akrabnya, juga menuturkan bahwa sinergitas bersama Polda dan Korem yang terus membersamai Pemprov NTB mulai dari proses vaksinasi dan input data.
"Polda dan Korem sudah turun membantu proses input, ini agar bagaimana betul-betul kita sinergikan di seluruh kabupaten kota, agar kita dapat memeriksa setiap hari, data di online berapa, di offline juga berapa," jelas Ummi Rohmi.
Selain itu Ummi Rohmi mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kabupaten Kota se Provinsi NTB karena seluruh masyarakat memiliki respon yang baik terhadap vaksin dan terus meningkatkan kerjasama agar sistem pelaporan dapat dilakukan lebih baik lagi.
"Sekarang bagaimana kerjasama kita semua agar benar benar sistem pelaporan ini dapat kita laksanakan sebaik baiknya," tegasnya.
Proses penginputan data memerlukan waktu kurang lebih 3-4 menit dan banyak item - item yang harus dimasukkan, sehingga perlu ditambah pada bagian penginput data.
"Karena proses menginput ini sangat lama, mereka butuh 3-4 menit, banyak item item yang mereka masukkan. Butuh waktu dan tenaga yang menginput harus lebih banyak," tutup Ummi Rohmi.(diskominfotikntb)