Tambora dengan pesona alamnya, dan letusannya yang mengguncang dunia dua abad yang lampau, merupakan aset wisata yang bernilai mahal. Selain potensi keindahan alam, culture, Kuliner dan beragam pesona hayati lainnya, keberhasilan pengembangan sektor Pariwisata sangat ditentukan oleh muatan industri ekonomi kreatif. Kepala Badan Pengembangan Ekonomi Kreative Nasional, Triawan Munaf menegaskan hal itu saat mewakili Wapres JK membuka Festival Pesona Tambora tahun 2017 di kawasan savana Doroncanga Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat, Selasa, 11/4-2017 bertepatan dengan 202 tahun meletusnya gunung Tambora.
Menurutnya, pembangunan Pariwisata memiliki multipleir efektif yang kuat dalam menggerakkan sektor sektor lain. Karenanya pengembangan destinasi wisata di kawasan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) akan mendorong tumbuhnya pembangunan homestay, hotel, gueshouse, culture heritage dan pengembangan usaha ekonomi Kreatif lainnya, seperti fashion, film, desainer, dan seni budaya lokal lainnya yang meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Tambora adalah destinasi yang memiliki prospek yang lengkap, tuturnya.
Selain pesona alam, gunung, hamparan savana, pantai, culture dan kulinernya, juga nilai history letusan tambora yang maha dahsyat, menjadi sebuah Story telling masyarakat tentang sebuah bencana yang sempat mengusik kehidupan masyarkat di berbagai dunia. Story telling, kata Munaf sangatlah penting dalam memberi nilai tambah terhadap sebuah produk industri ekonomi kreatif di dunia Pariwisata. ''Tambora dengan sejarah letusannya yang menyimpan beragam misteri, memiliki nilai Story telling yang sangat mahal'', tuturnya. Ia juga menjelaskan sumbangan industri ekonomi kreatif terhadap PDB terus mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp. 800 triliun pada tahun 2015 dan meningkat menjadi Rp.900 triliun pada tahun 2016.
Untuk pengembangan ekonomi kreatif di kawasan Destinasi SAMOTA, ia mengingatkan para pelaku Pariwisata di daerah ini, termasuk kepada Pemerintah Daerah agar mengedepankan produk-produk lokal, jangan justru menggunakan produk luar, pintanya. Misalnya untuk welcome drink, gunakan kopi Tambora yang khas dan luar biasa lezatnya, kata Munaf. Pihaknya juga akan terus mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas produk industri kreatif di daerah daerah. Sesuai tugas dan fungsi Badan Ekonomi Kreatif Nasional, ada 16 jenis industri kreative yang menjadi fokus pembinaan oleh pihaknya. Untuk itu, ia telah menjalin kerjasama dengan sejumlah daerah, dan akan memberikan bantuan pengembangan ekonomi kreatif berupa penyediaan bantuan ahli pengemasan (packing), ahli branding, desainer, film, fotographi dan berbagai jenis pelatihan SDM ekonomi kreative lainnya, ujarnya.
Penyelenggaraan Festival Pesona Tambora 2017 disemarakkan dengan rangkaian kegiatan festival dan seminar di seluruh Kabupaten /Kota se-pulau Sumbawa, antara lain diawali dengan rekor MURI gelar budaya pakaian Rimpu(pakaian tradisional perempuan suku Mbojo) terbanyak di Dompu, Festival Mandar di KSB, Seminar SAMOTA di Dalam Loka Sumbawa, Seminar SAKOSA di KRI Teluk Mandar 594 di Pelabuhan Bima, Festival Lawata di Teluk Bima, dan Peresmian Obyek Wisata Pantai Kalaki Kabupaten Bima. Puncak Kegiatan Festival Pesona Tambora dirangkaikan pula dengan HUT Kab. Dompu ke 202. Selain dibuka Kaban Pengembangan Ekonomi Nasional, juga dihadiri Direktur kelembagaan dan pengembangan Pariwisata Kemenpar RI, Prof.Dr. H.Amansyah, Wakil Gubernur NTB bersama seluruh FKPD Prov.NTB, para Bupati/Walikota SE NTB, penyanyi Dewi Yul serta disemarakkan dengan atraksi terjun payung oleh Paskah Angkatan Udara yang dipimpin DanLanud Rembiga.
Biro Humas dan Protokol NTB