Semangat otonomi daerah memberikan ruang yang luas untuk berinovasi dan berkreativitas membangun daerah. Dengan karakteristik dan potensi daerah yang berbeda-beda, masing-masing memiliki kesempatan untuk meningkatkan daya saing daerah melalui program dan produk unggulannya. Kerja sama antar daerah juga menjadi penting dalam membangun daya saing ini.
"Tentu di masing-masing daerah memiliki potensi yang berbeda-beda, itulah sebabnya perlu ada kerja sama", ungkap Wakil Gubernur NTB, H.Muh.Amin,S.H.,M.Si, pada saat membuka Rapat Koordinasi Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Regional Bali, NTB, NTT, di Hotel Ombak Sunset Gili Trawangan Lombok Utara, 7/4/2017.
Wagub juga menyinggung kebijakan-kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah yang seharusnya sinkron dan saling mendukung yang bisa menghambat pembangunan, antara lain mengenai upaya pengentasan kemiskinan, peralihan kewenangan antar tingkatan pemerintahan, dan perizinan. "Oleh karena itu saat ini Pemerintah Provinsi NTB sedang menginventarisir perda-perda yang menghambat investasi kita", jelas Wagub.
Dengan adanya pertemuan ini, Wagub berharap daerah-daerah yang telah berhasil, seperti Banyuwangi, Kulon Progo dan Kutai Kartanegara yang diundang pada acara ini dapat berbagi cerita mengenai strategi dan kiat-kiat kesuksesannya.
Sementara, Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar selaku Koordinator APKSI Wilayah Bali, NTB dan NTT, juga menyinggung mengenai pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah daerah sebagai akibat UU No. 23 tahin 2014 tentang pemerintah daerah. "Banyak hal sederhana yang menjadi rumit". Untuk itu Rakor APKSI ini juga mengundang Kementerian Dalam Negeri untuk berdiskusi mengenai undang-undang ini pada saat Ministrial Meeting pada tanggal 8/4/2017, yang juga dirangkaikan dengan acara succes story dari beberapa Bupati yang telah sukses membangun daerahnya.
Biro Humas dan Protokol NTB